Selanjutnya...... .post-body blockquote { line-height:1.3em; } .post-footer { margin-top:10px; font-size:10px; } .comment-link { margin-left:.6em; } .post img { padding:4px; border:1px solid #EBEBEB; } .post blockquote { border-left:3px solid #cccccc; padding-left:10px; font-style:italic; } .post blockquote p { margin:.75em 0; } .jump-link { background:#CC0000; width:100px; text-align:center; -moz-border-radius:3px; } .jump-link a { color:#FFF; } /* Comments ----------------------------------------------- */ #comments { width:320px; } #comments h4 { margin:1em 0; font-weight:bold; line-height:1.4em; text-transform:uppercase; letter-spacing:.2em; color:#999999; } #comments-block { margin:1em 0 1.5em; line-height:1.6em; } #comments-block .comment-author { margin:.5em 0; } #comments-block .comment-body { margin:.25em 0 0; } #comments-block .comment-footer { margin:-.25em 0 2em; line-height:1.4em; text-transform:uppercase; letter-spacing:.1em; } #comments-block .comment-body p { margin:0 0 .75em; } .deleted-comment { font-style:italic; color:gray; } #blog-pager-newer-link { float:left; } #blog-pager-older-link { padding-right:60px; float:right; } #blog-pager { text-align:center; } .feed-links { clear:both; line-height:2.5em; } /* Sidebar Content ----------------------------------------------- */ .sidebar { color:#666666; line-height:1.5em; } .sidebar ul { list-style:none; margin:0; padding:0; } .sidebar li { margin:0; padding-top:0; padding-right:0; padding-bottom:.25em; padding-left:15px; text-indent:-15px; line-height:1.5em; } .sidebar .widget { margin-bottom:20px; } .sidebar .widget-content { padding:10px 0 0; } .main .Blog { border-bottom-width:0; } /* Profile ----------------------------------------------- */ .profile-img { float:left; margin-top:0; margin-right:5px; margin-bottom:5px; margin-left:0; padding:4px; border:1px solid #cccccc; } .profile-data { margin:0; text-transform:uppercase; letter-spacing:.1em; font:normal normal 78% 'Trebuchet MS', Trebuchet, Arial, Verdana, Sans-serif; color:#999999; font-weight:bold; line-height:1.6em; } .profile-datablock { margin:.5em 0; } .profile-textblock { margin:.5em 0; line-height:1.6em; } .profile-link { font:normal normal 78% 'Trebuchet MS', Trebuchet, Arial, Verdana, Sans-serif; text-transform:uppercase; letter-spacing:.1em; } /* Footer ----------------------------------------------- */ #footer-wrapper { clear:both; width:980px; color:#01E9FF; font-family:arial; height:80px; background:url(http://lh6.ggpht.com/_Kwwy9VyLMKw/SyNYefS90HI/AAAAAAAACbA/CAHRJ-pUr1k/footer.jpg) no-repeat bottom center; } #footer-right { float:right; margin-right:80px; padding-top:20px; } #footer-left { float:left; padding-top:20px; margin-left:80px; } #footer-wrapper a { color:#FFF; } -->

Selasa, 17 Mei 2011

pengantar marketing

Jika menyinggung istilah tentang manajemen pemasaran, maka kita akan selalu menyinggung empat faktor utama yang sangat mempengaruhi jalannya suatu manajemen marketing. Ke-empat faktor tersebut diantaranya adalah harga, daerah pemasaran, kegiatan promosi atau pemasaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan, dan faktor utama yang paling penting yaitu produk itu sendiri.


product
Medical Icons - Black Series


place
Hospital


price
Rising Dollar Value


promotion
3d gift card


sumber

pkrs

REVITALISASI PROMOSI RUMAH SAKIT
CONTOH OUTDOOR & INDOOR EXHIBITION PADA PKRS
Dengung Promosi Kesehatan, khususnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kembali digaungkan oleh Kemenkes, lebih khusus mengenai apa yang ingin dicapai dalam Rencana Kesehatan Jangka Menengah tahun 2010 s/d 2014. Saat ini Promosi Kesehatan di Rumah Sakit tertuang dalam Kepmenkes, yaitu Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). Beberapa dasar hukum yang menunjang PKRS, antara lain UU UU RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 1, 4, 10 (2), 29, 32.CONTOH OUTDOOR & INDOOR EXHIBITION PADA PKRS
Dinyatakan bahwa PKRS merupakan upaya RS dengan tujuan meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam rangka mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya; klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai dengan sosial budaya mereka, serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatanRuang lingkup promosi kesehatan di rumah sakit :
a. Di dalam gedung:
• Promosi kesehatan di ruang pendaftaran :
o Sambutan berupa salam hangat untuk membuat pasien/klien merasa tenteram berada di RS
o Media: poster, neon box dengan foto dokter & perawat yang ramah disertai tulisan dan rekaman suara “SALAM”

gbr 3
• Promosi kesehatan bagi pasien rawat jalan :
o Pemberdayaan melalui konseling: idealnya dilakukan semua petugas, tetapi jika tidak ada sediakan ruangan khusus konseling di setiap poliklinik. Bisa dilakukan secara individu atau kelompok, medianya misalnya: gambar-gambar, model anatomi, tayangan,
o Bina suasana: dilakukan terhadap pengantar pasien atau pasien sendiri khususnya di ruang tunggu. Media: poster, liflet (boleh diambil), TV & VCD/DVD Player,
o Advokasi: terutama untuk mendapatkan dukungan bagi pasien miskin kepada pengusaha sukses atau donatur lain,
• Promosi kesehatan bagi pasien rawat inap
o Pemberdayaan dilakukan terhadap pasien penyakit kronis dan/atau pasien dalam masa penyembuhan (bukan kepada pasien akut). Cara: (1) bedside counseling, (2) biblioterapi, & (3) konseling kelompok,
o Bina suasana: terutama ditujukan kepada para pengunjung pasien/pembesuk; melalui (1) pemanfaatan ruang tunggu, (2) pembekalan pembesuk secara berkelompok, dan (3) pendekatan keagamaan,
• Promosi kesehatan dalam pelayanan penunjang medik; PKRS di pelayanan lab, Rontgen, obat/apotek, pemulasaran jenazah.
Di luar gedung: di tempat parkir, di taman RS, di dinding luar RS, di pagar pembatas kawasan RS, di kantin/kios di kawasan RS, di tempat ibadah.
gbr 4
Penempatannya, antara lain:
• Di dinding luar RS: di waktu-waktu tertentu, misalnya hari kesehatan nasional, hari kesehatan sedunia, dll. Media: hanya 1-2 giant banner selama beberapa hari saja,
• Di pagar pembatas kawasan RS: khususnya yang berbatasan dengan jalan, seiring dengan pemanfaatan dinding luar RS. Media: hanya beberapa spanduk biasa

sumber www.perdhaki.org

sebuah pemikiran

Dilema Iklan Sebagai Media Promosi Di Dunia Perumahsakitan
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Menurut Kotler (1997), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Sedangkan rumah sakit sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan merupakan institusi yang penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Sekarang ini mayoritas rumah sakit yang ada di Indonesia sudah bergeser ke arahprofit oriented, hal ini disebabkan karena masuknya Indonesia ke dalam persaingan pasar bebas yang mengharuskan kita untuk merubah cara pandang terhadap rumah sakit. Saat ini tidak memungkinkan lagi jika rumah sakit hanya dipandang sebagai institusi sosial. Dengan berjalannya waktu rumah sakit telah menjadi institusi yang bersifat sosio-ekonomis. Selain itu, kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dimana investor baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri diberi kesempatan untuk menanamkan modalnya dalam bidang perumahsakitan, semakin memudahkan pergeseran tersebut. Sehingga tidak heran sekarang ini banyak dibangun rumah sakit baru yang memiliki pelayanan seperti hotel berbintang, teknologi baru dan canggih, serta dikelola dengan manajemen profesional yang tentunya berorientasi profit.

pemasaran RS???

APA ITU PEMASARAN RS???
Marketing and strategy

Sejalan dengan perkembangan peradaban umat manusia, serta perkembangan tatanan sosio-budaya masyarakat, dan sejalan pula dengan kemajuan ilmu dan teknologi khususnya dalam bidang kedokteran dan kesehatan, rumah sakit telah berkembang menjadi suatu lembaga berupa suatu “unit sosio-ekonomi” yang majemuk (Kodersi, 2000). Dengan paradigma baru ini, kaidah-kadiah pemasaran juga berlaku bagi rumah sakit, tanpa harus meninggalkan jati dirinya sebagai institusi sosial yang sarat dengan norma, moral, dan etika. (Jacobalis, 2005)